Pejabat AS Menduga Rusia Yang Membocorkannya, Dokumen Rahasia Tentang Perang Di Ukraina Bocor

Sebuah organisasi Rusia atau pro-Rusia mungkin berada di balik pembocoran dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) tentang perang di Ukraina.

Pejabat AS mengatakan dokumen itu diubah untuk meminimalkan kerugian militer Rusia.

Dia mengatakan penilaiannya bersifat informal dan terpisah dari penyelidikan formal apa pun atas kebocoran tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, dokumen berlabel “Sangat Rahasia” yang menunjukkan pembaruan harian dari militer Ukraina telah bocor di media sosial.

Pejabat AS mengutip CBS News yang mengatakan bahwa tampaknya seseorang mengambil foto dokumen itu dan mempostingnya di Telegram.

Pejabat Departemen Pertahanan bekerja untuk menghapus informasi rahasia dari media sosial.

Pejabat AS lainnya mengatakan Pentagon sedang mencoba untuk menentukan bagaimana dokumen itu bocor dan seberapa serius kebocoran itu.

Kemudian pada hari Jumat, dokumen rahasia pemerintah yang mencakup Ukraina serta bagian dunia lainnya mulai muncul di media sosial, menunjukkan kebocoran besar rahasia Pentagon.

Sebanyak lima slide berisi gambar dokumen diunggah ke saluran Telegram pro-Rusia pada tanggal 30.

Foto-foto tersebut tampaknya asli, namun para pejabat AS telah memperingatkan bahwa beberapa foto tampaknya dibuat-buat.

Misalnya, satu slide menunjukkan bahwa antara 16.000 dan 17.500 orang Rusia tewas dalam pertempuran tersebut, tetapi pejabat pertahanan AS secara terbuka menyatakan bahwa Rusia menderita lebih dari 200.000 korban.

Artikel yang diposting juga berumur lebih dari sebulan.

Sebuah akun Telegram yang memposting foto-foto dokumen rahasia mengatakan dokumen yang dirilis menguraikan “rencana rahasia oleh AS dan NATO untuk mempersiapkan dan memperlengkapi sembilan brigade Angkatan Bersenjata Ukraina untuk serangan musim semi”. .

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan komunitas intelijen menolak berkomentar.

The New York Times pertama kali melaporkan kebocoran tersebut.

“Kami mengetahui postingan media sosial yang dilaporkan dan Departemen Pertahanan saat ini sedang meninjau masalah tersebut,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Sabrina Singh.

Dari kebocorantersebut telah terjadi saat Ukraina bersiap melakukan serangan terhadap Rusia pada musim semi.

Awal pekan ini, AS mengumumkan paket senjata tambahan senilai $2,6 miliar ke Ukraina.

Paket tersebut mencakup amunisi dan kemampuan pertahanan udara.

You May Also Like

About the Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *